-->

Hikmah Kehidupan Dari Ilmu Nahwu

Belajar Hikmah Kehidupan Dari Ilmu Nahwu

Didalam ilmu Nahwu ada istilah I'rab. I'rab adalah berubahnya akhir kalimat disesuaikan dengan fungsi 'amil yang memasukinya, baik perubahan itu nampak jelas didalam lafadhnya atau diperkiraan saja. I'rab dibagi menjadi empat yakni Jer/Khofadz, Nashob, Rofa' dan Jazm. Apabila seorang santri ingin sukses, maka hendaknya dia bersedia melewati tahapan seperti ini yakni Jer lalu Nashob lalu Rofa' lalu Jazem, dan tahapan ini tidak boleh dibolak balik. 

Pertama : Jer maknanya menyeret atau Khofadz maknanya (menurunkan atau merendahkan), dan alamat aslinya adalah Kasroh maknanya pecah, dan kasroh itu letaknya di bawah garis. Jadi seorang santri itu harus bersedia di bawah, melayani guru, menyeret langkah, dan pecah pemikirannya. Dan jangan terbalik, jadi santri kok sudah senang ongkang-ongkang kayak raja.

Kedua : Nashob maknanya tegak, dan alamat aslinya adalah Fathah maknanya membuka, dan fathah itu letaknya di atas garis. Jadi seorang santri kalau sudah sabar dan ikhlas pada maqom jer, maka insya-Alloh dia akan semakin tegak langkahnya, terbuka pemikirannya, serta naik derajatnya di atas garis kehidupan.

Ketiga : Rofa' maknanya mengangkat, dan alamat aslinya adalah Dlammah maknanya mengumpulkan, dan dhommah itu letaknya di atas garis dengan bentuk bulat ujung atasnya. Jadi seorang santri jika istiqomah pada maqom nashob, maka insya-Alloh akan segera naik derajat pada maqom rofa', sebagaimana Alloh menegaskan di dalam Al Qur'an :

يَرْفَعِ الله الّذِيْنَ امَنُوْا مِنْكُمْ وَالّذِيْنَ أوتُواالْعِلْمَ دَرَجَاتٍ 

"Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat"

Ke-empat : Jazem maknanya tetap, dan alamat aslinya adalah SUKUN maknanya sakinah (tenang, tentram), dan sukun itu letaknya di atas garis serta bulat bentuknya. Jadi kalau santri mampu bersabar dan istiqomah menaiki tangga dari maqom Jer lalu Nashob lalu Rofa', maka insya-Allah dia akan tetap langkahnya, tidak mudah terombang ambing oleh arus dan keadaan serta hatinya akan sakinah (tenang dan tentram)


Oleh : Ust. Dawam Mu'allim (Bontang)
LihatTutupKomentar